Untuk menghasilkan foto yang bagus tentunya dibutuhkan skill, teknik serta alat yang memadai. Ketiga poin tersebut juga menjadi syarat untuk menekuni profesi sebagai seorang Photographer. Berikut penjelasan tentang ISO pada kamera untuk anda fotografer pemula yang bisa anda baca lengkap.
Apakah Anda memiliki cita-cita untuk menjadi seorang Photographer? Biasanya mereka yang bekerja sebagai Photographer akan memulainya dari hobi. Siapa yang tidak suka memotret? Tentunya hampir semua orang menyukai nya. Akan tetapi, hanya menyukai nya tanpa berusaha memiliki skill tidak akan membantu Anda untuk menjadi seorang Photographer. Terlebih jika benar-benar awam di dunia photography.
Namun tenang saja! dengan usaha keras pun dapat menjadi seorang Photography handal.
Tapi pertama-tama kenali alat yang digunakan. Kenali terlebih dahulu senjata yang digunakan untuk memotret objek. Dengan kata lain, Anda harus memahami kamera dengan sangat baik. Ya, Anda diharuskan berkenalan dengan kamera. Jika sudah mengenalnya maka Anda bisa memanfaatkan semua fitur. Tidak hanya itu, segala pengaturan yang diperlukan pun bisa dilakukan.
Ya, ada banyak pengaturan untuk membantu menghasilkan gambar berkualitas. Salah satunya adalah ISO. ISO menjadi salah satu komponen penting yang ada pada kamera. Pengaturan dari komponen tersebut berpengaruh terhadap tampilan gambar. Tapi sebenarnya, apa itu ISO? Apa yang terjadi apabila Anda mengatur komponen tersebut?
Mengenal ISO Pada Kamera
Ada banyak hal perlu dipelajari pada kamera. Sebagai seorang Photographer pemula tentunya perlu berkenalan dengan yang namanya Segitiga Exposure.
Segitiga Exposure merupakan tiga buah elemen dasar dari pengaturan kamera. Ketiganya meliputi Aperture (Diafragma), Shutter Speed, dan ISO.
Pengaturan dari ketiga elemen tersebut saling berkaitan. Untuk bisa memahaminya, Anda harus mengenali nya satu persatu. Mulailah dengan ISO. Berikut akan dijelaskan beberapa hal mengenai elemen tersebut:
a. Pengertian
ISO adalah suatu ukuran untuk menentukan seberapa banyak sensor dapat menerima cahaya. Angka ISO mulai dari 50 hingga 125.000 bahkan lebih untuk kamera-kamera terbaru, semakin tinggi iso maka semakin banyak cahaya yang masuk ke sensor sehingga gambar akan lebih terang. Pengaturan elemen dasar ini bertujuan untuk mengatur tingkat sensitivitas cahaya pada kamera.
Tentunya orang-orang akan mengambil gambar pada tempat yang berbeda, entah itu di dalam ruangan mau pun di luar ruangan. Itu artinya, tingkat keterangan pada tempat tersebut tidaklah sama. Tapi tenang saja, dengan menggunakan elemen ini Anda dapat mengatasi permasalahan tersebut.
b. Waktu untuk melakukan pengaturan
Jika sudah mengerti akan pengertian dari elemen tersebut. Maka saya rasa Anda dapat memperkirakan waktu yang tepat untuk melakukan pengaturan pada elemen kamera DSLR dan mirrorless. Ya, waktu nya adalah ketika kondisi tempat memerlukan cahaya tambahan. Jika ruangan memiliki keterangan yang cukup, maka ISO 100 pun sudah cukup.
Gunakan ISO yang rendah pada kondisi dimana foto diambil pada tempat yang terang, dan gunakan iso yang tinggi pada tempat foto yang relatif gelap.
Akan tetapi, tidak pada tempat yang kekurangan cahaya. Pada tempat seperti itu tentunya membutuhkan tingkat sensitivitas cahaya yang lebih tinggi. Maka dari itu, Anda bisa menyesuaikan ukurannya dengan keadaan tempat. Naikkan saja hingga gambar terlihat terang.
Sudah disebutkan bukan, bahwa ada tiga elemen mendasar dalam photography. Tahukah Anda mengapa disebut seperti itu? karena ketiganya saling berhubungan. Ketika Anda merubah salah satunya, maka elemen lain akan berpengaruh. Itulah mengapa Anda pun harus memahami secara baik ketiganya. Namun tidak ada salahnya untuk memahami ISO terlebih dahulu sebelum nanti kita bahas tentang bukaan dan speed.
Ingatlah ketika Anda mengatur elemen tersebut, maka akan berpengaruh terhadap Shutter Speed. Itu artinya, ketika menaikkan sensitivitas cahaya, maka Anda pun harus menaikkan Shutter speed atau kecepatan aperture dalam menangkap cahaya. Sedangkan pada aperture hanya berpengaruh sedikit. Namun Anda tetap harus mengaturnya juga.
Intinya, jika ingin menjadi seorang photographer, maka tingkatkan nilai kepekaan Anda, sehingga dapat mengetahui kapan harus merubah ISO, Aperture, mau pun Shutter Speed.
c. Kekurangan / Kesalahan Penggunaan ISO
Kesalahan yang sering dilakukan oleh pengguna amatir dalam mengoperasikan kamera biasa adalah sering hanya menggunakan sebagai entitas yang mengatur terang dan gelapnya gambar yang dihasilkan.
Padahal anda bisa mengatur shutter speed dan Aperture untuk mendapatkan gambar dengan cahaya yang bagus, ISO jadi pilihan terakhir yang bisa digunakan untuk meningkatkan atau menurunkan jumlah cahaya yang masuk untuk menghasilkan foto yang bagus.
Gambar dengan ISO yang tinggi juga akan menyebabkan hasil foto memiliki noise yang banyak, noise foto adalah butiran-butiran berwarna kecil yang mengganggu dan menyelimuti foto. Bintik-bintik ini akan terlihat jelas ketika foto di zoom.
Kesalahan pengguna kamera pemula yaitu sering menggunakan kamera dengan ISO yang tinggi sehingga gambar yang dihasilkan memiliki noise yang banyak, noise ini tidak nampak pada layar kamera karena kekurangan jumlah pixel yang dimiliki oleh layar kamera, noise ini akan nampak banyak ketika foto anda import ke komputer dan ingin menggunakan setelahnya.
Gunakan ISO kamera se-efektif mungkin, kami Mentari Photo Studio selalu menggunakan noise paling rendah untuk menghasilkan foto tanpa noise sehingga foto anda bersih dan dengan cahaya yang pas, atur terlebih dahulu speed pada kamera, bukaan lalu baru setting ISO untuk mendapatkan foto yang bagus.